Aroma Hujan
Aroma Hujan
Aroma hujan itu datang lagi,
memekarkan jiwaku,
asal tahu saja ,
aku begitu merindukannya,
karena dialah peradabanku,
yang mengijinkan batinku tertawa.
Sekawanan burung yang berbaris indah,
tak jua hendak mengepungku,
datanglah sahabat-sahabatku,
hitamkan aku dengan warnamu,
hilangkan silsilah yang membelengguku,
dan ajari aku melarikan diri.
Pada sebuah titik di mana aku meletih,
kukagumi daun-daun yang jatuh,
karena dia amatlah jantan,
menantang kepongahan badai,
lalu berteriak dengan lantang,
“Telah kuselaraskan kehidupan” .
Demikianlah adanya,
aroma hujan itu akhirnya pergi juga,
menyisakan kedamaian,
tetapi bukanlah berakhirnya usahaku,
untuk menjemputnya di ujung cakrawala,
pada saatnya nanti.
0 komentar:
Posting Komentar